![]() |
Suasana kemacetan di Ibu Kota yang tidak pernah terselesaikan. Sumber google.com |
Kehidupan
di nusantara telah kita rasakan sekarang ini, khususnya di daerah Ibu Kota
Jakarta yang telah menjadi sorotan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Begitu banyak gedung-gedung yang tinggi,
rumah-rumah yang padat, sampah-sampah berserakan dan kali kotor tempat keruh
telah membuat resah masyarakatnya atau yang paling utama lagi adalah kemacetan
yang kadang membuat diri menunggu dan kabar tentang pencemaran udara.
Kemacetan
di Jakarta yang begitu panjang hampir setiap harinya telah membuat masyarakat
DKI Jakarta untuk rela menunggu di setiap jalan bahkan disudut jalan pun mereka
pasrah menunggu. Masyarakat DKI Jakarta
pada umumnya terdiri dari orang-orang pekerja dan pedagang. Kemacetan terjadi di jalan raya atau jalan
yang bisa dimasuki motor hingga akhirnya kendaraan lain memiliki kesulitan
dalam berkendara. Hampir setiap hari
kemacetan ini terjadi apalagi pada hari Senin sampai Kamis ini mengakibatkan
kemacetan yang luar biasa, bukan hanya itu saja bahkan pada hari raya pun baik
itu Hari Raya Idul Fitri maupun Idhul Adha terlebih pada hari raya Idhul Fitri
tepat sebelum hari H mereka telah bersiap-siap untuk liburan ke kampung halaman
masing-masing, atau yang sering disebut mudik.
Beberapa
aktivitas lainnya yaitu mereka ada yang berlibur dan ziarah ke makam sanak
familinya yang telah meninggal.
Kemacetan seperti ini terjadi hanya berlangsung setahun sekali. Dan cara menanggulangi kemacetan ini
pemerintah berusaha sebisa mungkin untuk membuat jalan tol yang banyak agar
bisa dipisahkan antara kendara beroda dua dengan kendaraan beroda empat. Tapi kemacetan ini ada sebagian mereka yang
merasa senang dan ada pula sebagian merasa resah. Begitulah aktivitas kemacetan di Jakarta dan
daerah lainyya. Selain itu masyarakat
juga terkadang resah akan hal yang satu ini yaitu pencemaran udara.
Pencemaran
udara terjadi akibat sampah yang menumpuk dan berserakah di mana-mana dan
limbah pabrik. Selain itu pencemaran udara juga terjadi akibat asap
pabrik dan asap kendaraan. Jadi tidak
heran kalau kebanyakan orang Jakarta menderita batuk-batuk sesak nafas dan
terkadang bisa mengakibatkan serangan jantung dan paling utama peristiwa ini
terjadi akibat asap rokok yang selalu meresahkan masyarakat. Setiap tahun atau setiap bulan banyak
masyarakat yang meniggal dunia. Asap
rokok juga dinamakan pencemaran udara dan akibat rokok pula si pengguna juga
akan menderita berbagai macam penyakit atau lebih parah lagi kalau mengonsumsi
rokok bisa mengakibatkan meninggal dunia.
Jadi tidak heran kalau asap rokok saja bisa membunuh. Tidak perlu benda tajam atau alat
semacamnya. Cukup rokok saja bisa
membunuh beribu-ribu orang.
Cara
menanggulangi masalah ini pemerintah harus mengadakan banyak penghijauan yaitu
dengan menanam tumbuh-tumbuhan dan pepohonan di berbagai tempat di daerah Ibu
Kota Jakarta atau masyarakat sendiri saja yang harus turun tangan pun bisa.
Cara menanggulangi asap rokok itu dengan cara berhenti merokok. Baru itu landasan cara mengurangi asap rokok
atau kalau pemerintah lebih kreatif di seluruh wilayah Indonesia harus
menegaskan masyarakatnya untuk berhenti merokok. Itulah dua masalah yang selalu terjadi di Ibu
Kota Jakarta. Mudah-mudahan kita dapat
menghindari dua masalah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar